10 November 2025 3 menit
Forests & Finance Dorong Agar TFFF Mengadopsi Kriteria ESG yang Kuat untuk Mencegah Pembiayaan Deforestasi
Tropical Forests Forever Fund (TFFF) adalah proposal yang diprakarsai oleh pemerintah Brasil yang bertujuan memberikan kompensasi kepada setiap negara yang telah melakukan usaha untuk melestarikan hutan tropis. Inisiatif ini ditautkan sebagai “inisiatif sekali dalam satu generasi yang akan diluncurkan pada COP30, yang bertujuan menjamin masa depan hutan tropis melalui mekanisme pembiayaan inovatif.”
Namun, ada satu hal yang pasti: jika TFFF tidak mengadopsi kriteria ESG yang kuat untuk memastikan bahwa dana tersebut tidak akan diinvestasikan pada Deforestasi, Gambut, maupun Eksploitasi (No Deforestation, Peat, and Exploitation), maka inisiatif ini pasti akan gagal dalam misinya.
Dalam dokumen Concept Note 3.0 dari proposal TFFF telah dinyatakan niat untuk mengecualikan dari investasi Tropical Forest Investment Fund (TFIF) setiap “investasi yang menyebabkan dampak lingkungan signifikan, seperti deforestasi dan emisi gas rumah kaca,” serta “mendukung, atau setidaknya tidak secara signifikan merugikan, tujuan utama TFFF.”
Hal ini sangat penting agar investasi TFIF sendiri tidak justru melemahkan tujuan TFFF untuk “mendukung pelestarian jangka panjang hutan tropis.” Namun, catatan konsep tersebut masih belum memiliki suatu kriteria pengecualian yang lebih rinci.
Untuk menghindari investasi pada kegiatan yang menyebabkan deforestasi serta isu lingkungan, sosial, dan tata kelola terkait, TFIF harus mengadopsi, mempublikasikan, dan menerapkan kriteria pengecualian yang rinci, berdasarkan perjanjian internasional dan praktik terbaik yang berlaku, serta berlaku untuk semua investasi. Kriteria pengecualian ini harus dikembangkan bersama organisasi masyarakat adat, akar rumput, perempuan, serta organisasi yang mengadvokasi keadilan gender.
Setiap pengelola investasi yang ditunjuk untuk mengembangkan dan mengelola portofolio TFIF harus memiliki rekam jejak kebijakan dan prosedur ESG yang kuat. Mereka juga harus berkomitmen pada proses penyaringan yang ketat, memperbarui kriteria pengecualian secara rutin (setidaknya setiap tiga bulan), dan melakukan audit independen atas kriteria dan proses penyaringan setidaknya sekali setiap tahun. Selain itu, mereka juga harus mengungkapkan seluruh portofolio investasinya secara transparan dan secara real time.
Struktur tata kelola TFIF harus mencakup perwakilan dari Masyarakat Adat dan komunitas lokal, serta pakar teknis dan ilmiah dalam badan pengambilan keputusannya.
TFFF juga harus mengadopsi mekanisme pengaduan (grievance mechanism) untuk menangani kekhawatiran dan keluhan terkait investasi TFIF, dan memastikan adanya akses terhadap pemulihan jika terjadi kerugian.
Koalisi Forests & Finance telah mengirimkan surat kepada inisiatif TFFF yang berisi usulan seperangkat kriteria pengecualian yang rinci. Kriteria ini dikembangkan oleh koalisi berdasarkan perspektif dan pengalaman kritis organisasi masyarakat sipil. Kriteria tersebut dimaksudkan untuk secara nyata menangani dampak dan pendorong deforestasi tropis, terutama di sektor pertanian industri, peternakan dan perkebunan, serta pertambangan mineral. Penerapan kriteria ini sangat penting agar TFIF tidak mendukung atau memperoleh keuntungan dari perusahaan dan kegiatan yang justru melemahkan tujuan utamanya.
Sumber artikel dan gambar: “TFFF must adopt strong exclusion criteria” (forestsandfinance.org/news/tfff-must-adopt-strong-exclusion-criteria/)
This post is also available in: English
