Aksi Petani Gondang Tapen, Bilitar di Depan Kedubes Swiss dan Kantor Holcim Indonesia

20150420_114736Senin, 20 April 2014, di Depan Gedung Kedutaan Besar Swiss dan Kantor Pusat Holcim Indonesia.
Menindaklanjuti pengaduan atas tindakan PT Holcim Tbk melalui anak perusahaannya PT Semen Dwima Agung (SDA) terhadap para petani yang ada di Gondang Tapen, Blitar terkait dengan keterancaman para petani setelah perusahaan tersebut mendapatkan ijin untuk mengembangkan dan membangun pabrik produksi di wilayah mata pencaharian mereka. Dan setelah melakukan Pernyataan Bersama terkait konflik dan permasalahan antara para petani di Gondang Tapen, Blitar dengan pihak perusahaan semen besar dari negara Swiss PT Holcim pada tanggal 19 April 2015.
Hari ini, para petani melakukan aksi, orasi dan berunjuk rasa di depan gedung Kedutaan Besar Swiss di kawasan Kuningan dan kantor pusat Holcim Indonesia di daerah Cilandak, Jakarta Selatan. Rangkaian kegiatan yang dimulai mulai dari Konferensi Pers pada anggal 19 April 2015 hingga unjuk rasa ini dikawal dan didampingi oleh kawan-kawan jaringan yang memang selama ini mendampingi kasus tersebut, diantaranya ELSAM, TuK INDONESIA, PIL-Net, AURIGA, KPA, Sitas Desa dan Fransiscans International.
Para petani sendiri sudah bergerak dari Blitar Jawa Timur menuju Jakarta pada tanggal 18 April 2015 melalui jalur darat, dan tiba di Jakarta Senin pagi 20 April 2015. Masa aksi yang dipimpin oleh saudara Qori dan Irwan ini kemudian langsung bergerak menuju Kedubes Swiss, yang merupakan negara asal dari perusahaan Holcim Tbk tersebut, dengan harapan dapat bertemu dan berdialog dengan pimpinan di Kedubes Swiss dan memastikan bahwa ini kasus ini juga menjadi perhatian serius oleh Pemerintah Swiss. Tapi sayang, massa aksi gagal menemui dan berdialog dengan pihak Kedubes Swiss dikarenakan semua pimpinan sedang menghadiri undangan pembukaan acara Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Jakarta.
Setelah berunjuk rasa di depan gedung Kedubes Swiss kurang lebih satu jam lamanya, pukul 11.00 wib massa aksi bergerak menuju kantor pusat Holcim Indonesia di daerah Cilandak, dan mulai berunjuk rasa di depan gedung Talavera yang merupakan domisili kantor pusat Holcim Indonesia. Pada kesempatan kali ini, perwakilan dari petani dan LSM yakni ELSAM dan TuK INDONESIA, berhasil bertemu dan berdialog langsung dengan pihak perusahaan untuk mengadukan apa yang menjadi permasalahan yang terjadi. Setelah bertemu dengan pihak perusahaan, diantara hasil dari pertemuan tersebut adalah bahwa perusahaan akan datang ke Gondang Tapen, Blitar untuk bertemu dan berdialog langsung dengan petani dan masyarakat setempat, perusahaan juga akan membentuk tim khusus yang akan melakukan verifikasi kembali terhadap tanah dan para petani yang berada di wilayah tersebut.
Unjuk rasa berakhir tepat pukul 13.00 wib, massa membubarkan diri dan para petani melanjutkan perjalanan kembali menuju Blitar, Jawa Timur.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *